Arti network latency adalah jeda waktu yang dibutuhkan dalam pengantaran paket data dari pengirim ke penerima. Semakin tinggi jeda waktu atau latency tersebut maka akan semakin tinggi resiko kegagalan akses. Network latency juga sering diartikan sebagai tingkat keterlambatan pengantaran pada jaringan komunikasi data dan juga suara.

Seperti pada pengguna WhatsApp dalam menelepon, jika suara kita sampai beberapa detik setelah kita berucap maka itulah network latency, karena WhatsApp merubah sinyal Analog ke Digital dan kemudian di acak dan di salurkan melalui jaringan internet dalam sinyal analog yang kemudian di kirim ke penerima telepon di lokasi yang berbeda dengan mengubah kode acak dan sinyal analog tersebut di rubah ke sinyal digital di server WhatsApp dan kemudian di kirim ke si penerima telepon dalam bentuk analog (suara). Cukup panjang bukan proses nya?

Arti Network Latency dan Gambaran Secara Umum

Pada dasarnya semua komunikasi data melalui jaringan komputer lokal, wide area dan internet mengalami latency atau jeda keterlambatan. Hanya saja jika kurang dari 10 mili detik maka dapat di sebut sebagai “low network latency” namun jika lebih dari 10 detik dan kurang dari 1000 detik maka dapat disebut medium latency dan jika lebih dari 1000 mili detik dapat disebut sebagai high network latency, ini merupakan arti network latency berdasar tingkatan lamanya jeda waktu tersebut.

arti network latency

gambaran umum dalam arti network latency

Sebagai contoh: jika kita di Indonesia menggunakan aplikasi Uber yang mana server mereka berada di Amerika Serikat, kelancaran dalam menggunakan aplikasi Uber pun akan mengalami network latency dan menurut pengalaman kami juga cuku[p parah terutama jika terjadi cuaca mendung yang merupakan salah satu sebab propogasi dalam jaringan komunikasi data.

Penyebab Network Latency

Banyak faktor yang dapat menyebabkan faktor latency pada kelancara arus komunikasi data pada suatu jaringan, antara lain:

  • Jarak antara Client dan Server, misal pengguna aplikasi Go-Jek baik penumpang dan driver menggunakan smartphone android yang terhubung ke internet jaringan operator di Indonesia, kemudian misalnya aplikasi Go-Jek tersebut di install di cloud server di Amerika Serikat, maka waktu yang dibutuhkan semakin banyak untuk pengantaran paket. Hal ini disebabkan kemampuan kecepatan jaringan internet dan satelit dihadapkan pada lokasi yang cukup jauh.
  • Awan Kumulus dan faktor delay komunikasi data via satelit, pada cuaca mendung sinyal dari pemancar sinyal ke satelit (satelit dish) akan mengalami gangguan untuk menembus awan padat tersebut, kecepatan sinyal juga sama dengan kecepatan cahaya artinya dapat maksimal menembus 300.000 km per detik jika dalam kondisi normal.
  • Gangguan Frekuensi Radio, ini bersifat lokal dari penggunan ponsel ke BTS operator dapat terganggu oleh frekuensi sinyal lainnya seperti sinyal Wi-Fi, dan lainnya.
  • Konfigurasi Jaringan dan Server, juga dapat mempengaruhi faktor latency, misal terlalu banyak Hop atau Point of Presence yang harus di lalui dalam suatu jalur rute jaringan sangat memungkinkan terjadinya network latency.

Hal Yang Diakibatkan oleh Network Latency

Beberapa hal yang dapat di akibatkan dari network latency antara lain :

  • Akses aplikasi lebih lambat berkaitan dengan pingtime
  • Data yang diterima di aplikasi tidak tepat karena ada beberapa data yang hilang ketika di terima pengguna aplikasi sehingga ketidak akuratan terjadi
  • Kegagalan akses, ini jika sudah akut.. maka aplikasi akan memberikan notifikasi seperti “maaf kepenuhan” atau “maaf ada gangguan jaringan”, contoh seperti akses website tokopedia dan kaskus jika terjadi kepenuhan ini dapat di sebabkan network latency ataupun gangguan jaringan di server mereka.
  • Kegagalan sistem, ini lebih akut lagi.. dalam hal ini network latency sudah menyebar masalahnya sampai ke sistem di server aplikasi yang mebutuhkan perbaikan lebih lama lagi dan untuk pengusaha yang memakai aplikasi cloud untuk bisnisnya tentu akan mengalami kerugian berganda dari sisi pendapatan yang hilang dan juga biaya untuk perbaikan.

Oleh karena itu, pemerintah melalui Kominfo sudah menerbitkan peraturan pengenai penyelenggaraan sistem transaksi elektronik yang salah satunya adalah memakai data center di Indonesia agar supaya aktifitas bisnis di Indonesia dapat berjalan lancar dengan meminimalkan gangguan dan network latency tersebut.

Pemantauan dan Pengukuran Network Latency

Ping Time dapat digunakan untuk memantau dan mengukur network latency, kecepatan jaringan internet adalah 200.000 km per detik, jarak antara Indonesia dan Amerika adalah 15.000 km, sehinga untuk menempuh 30.000 km untuk komunikasi dua arah dibutuhkan waktu 0,15 detik atau 150 mili Second (mS).

Pemantauan ping time dapat dilakukan melalui beberapa tools yang tersedia di internet seperti pingtest yang memperlihatkan berapa mS ping time dari Indonesia ke beberapa server di luar negeri dan termasuk ke server di Indonesia, dan juga berapa kemungkinan data loss yang di akibatkan oleh network latency tersebut.

pingtest dan jitter dalam arti network latency

pengukuran ping test dan jitter

Seperti terlihat pada gambar diatas, pingtest metric dari OOKLA menunjukan bahwa akses ke salah satu colocation server di USA dari Indonesia membutuhkan waktu 830 mS dengan jitter atau periode sinyal sebesar 786 mS. Speed internet yang kami gunakan adalah 1.5 Mbps.

Tentunya jika menggunakan ponsel android yang terhubung ke paket internet yang rata-rata berkecepatan 128 kb/S (efektifnya, promonya bisa saja 100 Mbps namun ketika kuota tercapai akan kembali ke 128 kb/S) dapat kita ukur faktor latency akan lebih tinggi yakni mencapai 9.700 mS atau 9.7 detik dan ini dapat mengakibat data loss atau kegagalan akses jika dalam hal aplikasi cloud android.

Disini dapat dipahami arti network latency dan sebab serta akibat yang dapat di timbulkan secara lebih jelas.

Kesimpulan dan masukan:

Network latency merupakan faktor pengukuran kecepatan dan gangguan keterlamabatan dalam arus data, yang digunakan untuk meng-antisipasi terjadinya “data loss” atau untuk tujuan “zero data loss” sehingga sebuah usaha yang menggunakan jaringan seperti cloud base application dapat terus di akses oleh banyak penggunanya secara lancar.

Peraturan pemerintah yang mewajibkan para pengusaha yang menggunakan sistem elektronik seperti Go-Jek, Uber, Grab, Tokopedia, Bukalapak, OLX, Institusi Keuangan, Perusahaan Multi Nasional, dan lainnya wajib menempatkan server mereka di Indonesia atau colocation server di Indonesia adalah untuk kebaikan usaha para pengusaha tersebut. Karena dengan menempatkan server di Indonesia maka artinya network latency karena sebab komunikasi via satelit dan jarak yang jauh antar benua dapat di hilangkan, sehingga akses penggunaan aplikasi cloud semakin lancar.

Dan ini sesuai dengan prinsip bisnis era globalisasi, “Think Globally, Act Locally” yang artinya membuat suatu bisnis secara mendunia namun dengan colocation server pada data center di negara operasional dapat meningkatkan kelancaran bisnis itu sendiri.

Semoga penjelasan arti network latency ini bermanfaat secara umum, untuk para pejabat pemerintahan dan para pengusaha, sehingga peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2012 pasal 17 tersebut dapat di pertahankan dan dijalankan demi kemajuan para pengusaha di Indonesia dan perkembangan evolusi digital di Indonesia.

Pin It on Pinterest

Share This