Pasokan listrik saat ini memang terbatas, buktinya banyak sekali pemadaman listrik bergilir yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Maka dari itu sekarang para ahli masih terus mengembangkan teknologi menciptakan energi listrik secara alternatif. Salah satunya adalah jenis panel tenaga surya. Biasanya untuk menciptakan energi listrik dari tenaga surya, dibuatlah sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau yang sering disingkat dengan PLTS.

Jadi cara kerjanya adalah dengan menyerap panas cahaya matahari menggunakan panel surya yang sudah dirancang khusus untuk bisa menyerap cahaya matahari dan meminimalisir pemantulan cahaya matahari. Setelah itu di dalam panel tersebut cahaya matahari mengalami proses-proses pengubahan dari energi panas dan akhirnya menjadi energi listrik yang kemudian disalurkan ke perabotan listrik. Adanaya panel surya ini dipercaya bisa menghemat pengeluaran karena Anda tentunya bisa menghasilkan listrik sendiri dari cahaya matahari.

Berbagai Jenis Panel Tenaga Surya

panel tenaga surya

Energi matahari merupakan energi alam yang sangat tidak terbatas dan kita sangat bebas untuk menggunakannya di mana pun kita berada. Ketika cuaca sedang cerah dan matahari bersinar menyinari bumi sangat terik, dinilai bisa menghasilkan rata-rata 1 kilowatt listrik per meter persegi area bumi yang disinari tersebut. Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa satu jam saja matahari menyinari bumi, bisa menghasilkan energi listrik yang dibutuhkan masyarakat dunia selama satu tahun.

Lalu jika energi matahari bisa diserap di bumi dengan prosentasi lebih dari 1% dari luas permukaan bumi saja, maka kebutuhan energi listrik untuk masyarakat seluruh dunia akan terpenuhi. Sebenarnya sumber daya panas matahari ini jauh lebih banyak jumlahnya di bumi ketimbang minyak bumi, batu bara atau energi lain yang dihasilkan dari fosil yang terkubur selama jutaan tahun. Energi matahari juga sangat ramah lingkungan dan penggunaan dari energi matahari ini juga tidak menghasilkan CO2 sebagai gas buang, di mana CO2 adalah gas buang yang merusak lingkungan.

Oleh karena itu, jenis panel tenaga surya bisa mengurangi krisis listrik yang ada di dunia dan sangat bisa mencegah dan mengurangi pemanasan global di bumi. Saat ini teknologi panel surya sudah dikembangkan lebih lanjut dan lebih baik lagi. Layaknya handphone, panel surya pun semakin lama didesain semakin tipis tanpa menghilangkan fungsi utamanya. Justru semakin tipis juga semakin canggih dan semakin efisien. Salah satu perusahaan yang mengembangkan panel tenaga surya ini adalah SHARP, yang sudah mencoba berbagai inovasi dalam waktu lebih dari setengah abad.

Berikut ini beberapa jenis panel surya yang sering digunakan :

Monokristal (Mono-crystalline)

Panel surya ini dinilai sebagai yang paling efisian untuk menghasilkan energi. Jenis panel tenaga surya yang satu ini cocok untuk menghasilkan daya listrik yang tinggi dan sudah dirancang untuk tempat-tempat yang memang memerlukan konsumsi listrik besar dan beriklim ekstrim.

Polikristal (Poly-crystalline)

Jenis panel surya yang satu ini susunan kristalnya lebih acak karena diproduksi dengan proses pengecoran. Tipe polikristal membutuhkan luas permukaan panel yang lebih luas ketimbang tipe monokristal meskipun untuk menghasilkan besar daya listrik yang sama. Akan tetapi tipe ini lebih efisien dan harganya lebih rendah.

Thin Film Photovaltaic

Thin Film Photovaltaic adalah jenis panel tenaga surya yang memiliki dua lapisan dengan struktur ang tipis dari mikrokristal-silicon dan amorphous yang efisiensi modulnya mencapai 8,5%. Dengan demikian energi listrik yang dihasilkan dari panelnya lebih besar dari tipe monokristal dan polikristal.

Pin It on Pinterest

Share This