Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana cara kerja PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang bisa menghasilkan energi listrik dari energi matahari.

Kebanyakan masyarakat saat ini hanya memikirkan bagaimana cara mencari uang untuk membayar biaya listrik bulanan.

Jarang sekali ada orang yang berpikir bagaimana bisa mendapatkan energi listrik yang bisa lebih menghemat pengeluaran.

Listrik yang kita nikmati saat ini untuk menyalakan berbagai alat elektronik ini adalah listrik yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak atau gas bumi. Dan hasil pembakaran tersebut nantinya akan menghasilkan gas buang karbon dioksida yang bisa merusak lingkungan.

Karena alasan tersebut, para ilmuwan mempercayai bahwa salah satu hal yang mempengaruhi pemanasan global dan perubahan iklim ekstrim di bumi adalah proses pembakaran tersebut.

Maka dari itu penggunaan listrik tenaga surya saat ini dinilai sebagai salah satu alternatif untuk bisa mencegah dan mengurangi pemanasan global.

Cara Kerja PLTS

cara kerja pembangkit listrik tenaga surya

Bagaimana Cara Kerja PLTS untuk Menghasilkan Listrik?

Pembangkit listrik yang berasal dari energi panas matahari ini tidak menghasilkan listrik secara langsung. Tetapi proses pengubahan energi panas matahari menjadi energi listrik ini membutuhkan proses yang cukup rumit.

Ada dua cara kerja yang digunakan oleh PLTS:

Yang pertama adalah PLTS Termal, di mana cara kerjanya adalah mengumpulkan panas matahari lalu digunakan untuk memanaskan sebuah cairan. Lalu uap yang dihasilkan cairan tersebut berguna untuk menggerakkan generator yang akan menghasilkan listrik.

Sedangkan cara kerja PLTS lainnya yaitu PLTS Fotovoltaik, di mana nantinya digunakan alat untuk menangkap energi panas matahari yang nantinya langsung dikonversikan menjadi energi listrik.

Jenis PLTS Fotovaltaik ini diakui memang lebih efektif dan lebih cepat untuk menghasilkan listrik ketimbang PLTS Termal.

Mengapa Energi Surya Bisa Menjadi Listrik?

Di alam semesta ini diketahui ada dua jenis sistem energi surya, yaitu energi surya pasif dan aktif. Untuk sistem pasif, kita tidak membutuhkan peralatan khusus untuk menerima energi surya tersebut.

Contohnya adalah ketika kita memarkir motor di bawah terik matahari, lalu jok motor menjadi sangat panas. Sedangkan untuk sistem energi surya aktif membutuhkan cara dan peralatan untuk bisa mengumpulkan energi matahari tersebut dan menyimpannya.

Dan cara kerja PLTS Termal ataupun Fotovaltaik ini memanfaatkan energi surya sistem aktif. Di mana PLTS pastinya membutuhkan alat khusus untuk bisa menyerap energi matahari dan meminimalisir pemantulan sinar mataharinya. Kemudian dikumpulkan dan diproses hingga menjadi energi listrik.

Salah satu bentuk panel surya yang sering digunakan adalah panel surya berbentuk parabola. Jenis ini adalah jenis panel yang paling umum, termasuk PLTS yang berada di Gurun Mojave, California.

Desainnya yang berbentuk parabola ini bertujuan agar lebih maksimal dalam mengumpulkan energi matahari. Kolektor seperti ini disebut sebagai sistem konsentrator linear yang bisa menghasilkan maksimal 80 megawatt listrik.

Jasa Bikin Landing Page

Panas energi matahari saat ini juga telah dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari yang lebih modern. Bukan hanya bisa mengeringkan pakaian yang dijemur, tetapi bisa digunakan untuk menghangatkan rumah di malam hari. Terutama untuk rumah yang berada di daerah dataran tinggi, pemanfaatan ini dinamakan Rumah Kaca Panas Surya.

Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Untuk dapat lebih memahami cara kerja PLTS ada baiknya kita mengetahui komponen apa saja yang ada pada sebuah PLTS.

Panel Surya

Panel surya adalah elemen yang paling terlihat dari sistem cara kerja PLTS. Solar panel pada dasarnya, adalah “wajah” matahari.

Panel surya jika dipasang di atas atap rumah maka akan memerlukan rak atau mounting agar stabil.

Cara kerja panel surya adalah dengan menghasilkan listrik DC dari sinar matahari, merangsang elektron untuk bergerak melalui sel yang ada di dalam panel surya. 

Inverter

Inverter Inverter adalah bagian penting dari sistem pembandkit listrik tenaga surya. Tujuannya adalah untuk mengubah listrik DC yang dihasilkan panel surya menjadi listrik AC 240V.

Inverter bekerja terus-menerus, sehingga cenderung dapat menjadi rusak. Biasanya inverter hanya memiliki garansi sekitar 10 tahun. Untuk alasan ini, saebaiknya Anda memilih inverter berkualitas tinggi dan mudah di servis.

Batere

Baterai digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan pada siang hari untuk digunakan sepanjang malam saat sistem tidak lagi menghasilkan daya. Teknologi baterai dengan cepat berkembang menjadi pilihan yang lebih layak bagi mereka yang terutama menggunakan energi mereka di malam hari.

Kesimpulan

Cara kerja PLTS cukup sederhana, menampung panas matahari, mengalirkan melalui sel ke inverter dan ubah dari DC ke AC, kemudian alirkan sebagian dan simpan sebagian ke batere untuk penggunaan di sore dan malam hari.

Itu tadi adalah penjelasan tentang bagaimana cara kerja plts yang bisa menghasilkan energi listrik dari energi panas matahari. Semoga wawasan Anda semakin bertambah setelah membaca artikel ini dan semoga bermanfaat.

Saat ini sudah ada perusahaan di Indonesia yang akan membangun pembangkit listrik tenaga surya dan angin dalam skala besar. Hal ini sudah sangat memungkinkan karena biaya investasi semakin kecil sehingga ROI atau return investment semakin masuk akal.

Demikian sekilas tentang cara kerja PLTS, semoga bermanfaat.

Pin It on Pinterest

Share This