Arti CDN, Cara Kerja dan Contoh AplikasinyaUntuk anda yang sedang berusaha meningkatkan performa kinerja aplikasi cloud dan media streaming sangat penting untuk memahami arti CDN atau Content Delivery Network sebagai sarana untuk meningkatkan performa kestabilan dan kecepatan akses ke kontent aplikasi atau web media streaming anda.

Dengan semakin banyaknya online learning, distance learning dan aplikasi perusahaan luar negeri yang masuk ke Indonesia, tentunya Content Distribution Network sangat dibutuhkan untuk ditempatkan di colocation data center Indonesia agar para pengguna dapat mengakses aplikasi atau web tersebut lebih cepat dan lancar.

Pada awalnya CDN hanya dapat melayani konten statis, kemudian pada generasi selanjutnya CDN berkembang dapat digunakan untuk melayani konten dinamis namun berdampak pada biaya yang lebih mahal, dulu CDN merupakan “barang mewah” dalam dunia IT, namun kini terdapat MultiPurpose CDN yang dapat menawarkan biaya lebih fleksibel sesuai tujuan penggunaannya saja, disini mulai ada pergereran Arti CDN dari proxy server ke reverse proxy server.

Arti CDN Secara Umum

Arti CDN adalah menempatkan server cadangan di negara atau lokasi geografis tertentu untuk mempercepat akses ke aplikasi cloud, web, dan media streming bagi para pengguna di lokasi tersebut. Tujuan dari CDN ini adalah untuk memperkecil latency dalam mengakses konten.

Seperti diketahui sebelumnya bahwa network latency untuk pengguna Internet di Indonesia terhadap sebuah aplikasi cloud atau website di Amerika Serikat adalah sebesar 830ms atau hampir 1 detik, dengan menempatkan server CDN di Indonesia tentunya latency dapat berkurang jauh. Network Latency merupakan faktor penilaian kecepatan dan kestabilan akses ke suatu konten di Internet.

performa akses web tanpa CDN (penjelasan arti CDN)

Sebuah penelitian mengenai hubungan CDN dengan Kinerja suatu website, menyatakan bahwa terdapat pengurangan latency yang dapat mempercepat akses ke satu website atau konten aplikasi dari 17.87 detik ke 3.79 detik, tentunya hal ini sangat berguna untuk para penyedia aplikasi android yang digunakan oleh banyak orang seperti Go-Jek, GrabBike, Uber dan juga untuk website e-commerce asing yang masuk ke Indonesia seperti Lazada, Elevenia, Zalora, dan BerryBenka.

Cara Kerja CDN (Content Delivery Network)

Sebuah server CDN (CDN Node) ditempatkan di beberapa lokasi dengan beberapa backbone. Server CDN melakukan “mirorring” dari server utama di negara pusat, jika ada perubahan content maka CDN lokal akan mulai “meng-casting” atau menangkap dan memperbarui di server CDN lokal.

Untuk meminimalkan jarak antara pengunjung dan server website anda, CDN menyimpan isi website versi cache di beberapa lokasi geografis atau point of presence (PoP). Setiap PoP berisi sejumlah server caching yang berperan sebagai pengiriman konten sesuai dengan lokasi pengunjung terdekat.

contoh cara kerja CDN (pemahaman arti CDN)

Keterangan Gambar Cara Kerja CDN

  1. Pengguna mengakses logo.png pada images.mydomain.com di USA
  2. Sistem DNS mengenali CNAME dan melakukan redirect permintaan tersebut ke server CDN
  3. Jika logo.png tidak ada atau sudah expired di server chace CDN, maka secara otomatis akan melakukan reques ke server pusat (origin server) dan meletakkannya di CDN
  4. CDN mengirimkan content file logo.png ke pengguna di Indonesia

Pada intinya, CDN menempatkan konten anda di banyak lokasi yang akhirnya dapat menyediakan layanan lebih tinggi ke pengguna di masing-masing lokasi geografis, disinilah maksud “Think Globaly Act Localy” sebagai salah satu kunci sukses dari sebuah bisnis global.

performa akses web dengan CDN (jelaslah arti CDN)

Salah satu contoh aplikasi CDN yang paling umum dan banyak di pakai pada cPanel hosting adalah CloudFlare, namun ada banyak sekali aplikasi CDN untuk berbagai bidang. Namun sayangnya CloudFlare belum ada di Indonesia, baru sampai Singapore dimana latency network masih cukup tinggi.

Walaupun CDN seperti cloudflare bisa digunakan secara gratis, namun CDN tidak cocok untuk segala hal, terutama jika website anda di hosting di Indonesia dan pengakses website anda adalah mayoritas orang di Indonesia maka CDN tidak diperlukan.

jasa seo untuk perusahaan IT

Kegunaan CDN Secara Umum

Pada dunia IT saat ini, CDN dapat berguna untuk :

  • Meningkatkan kecepatan akses web bagi pengguna
  • Menangani beban traffic yang tinggi
  • Memblokir spammer, scraper dan bot negatif lainnya
  • Melokalisasi cakupan penguna tanpa biaya
  • Mengurangi penggunaan bandwidth baik dari sisi pengguna maupun penyedia konten
  • Menyeimbangkan beban kerja diantara beberapa server
  • Melindungi website dari serangan DDos
  • Mengamankan aplikasi anda

Content Delivery Network banyak digunakan pada beberapa bidang usaha sebagai berikut:

  • Periklanan
  • Media dan entertainment
  • TV Digital
  • Internet TV dan IP TV
  • Radio Internet
  • Game online
  • E-commerce
  • Aplikasi Mobile Android
  • Kedokteran dan Kesehatan
  • Perguruan Tinggi
  • Pemerintahan

3 Jenis Blok CDN

Berikut beberapa blok CDN yang wajib diketahui untuk dapat lebih memahami arti CDN:

  1. Point of Presence (PoP)

    PoP CDN merupakan server cache yang secara strategis ditempatkan pada data center sesuai geografis para pengguna yang berperan untuk melakukan penyampaian konten ke pengguna di lokasi geografis dimana data center tersebut berada. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi waktu round-trip dengan mengalihkan akses yang diminta pengguna ke lokasi server di data center terdekat dengan lokasi pengguna tersebut.

  2. Server Cache

    berperan sebagai penyimpanan duplikasi content dari server pusat yang akan diakses oleh para pengguna di lokasi geografis tertentu agar akses membuka tiap halaman website atau aplikasi dapat lebih cepat dan tentunya mengurangi penggunaan bandwidth dari sisi pengguna maupun dari sisi penyedia content. Perbandingan harga bandwidth Indonesia dengan Bandwidth Internasional saat ini dapat mencapai 1:10. Setiap Server Cache CDN memiliki beberapa media penyimpan dan sumber daya RAM yang cukup besar.

  3. SSD/HDD + RAM

    Dalam Server Cache CDN, file disimpan pada sebuah hard disk jenis solid-state atau pada sebuah RAM. Untuk performa kecepatan, RAM yang paling baik digunakan.

Terdapat 4 Kriteria yang harus diperhatikan pada sebuah arsitektur Content Delivery Network untuk lebih lengkap dalam memahami arti CDN, seperti sebagai berikut:

Performa CDN

Sebagai salah satu kegunaan CDN yang paling utama adalah untuk mengurangi latency atau perlambatan akses. Dari sudut pandang arsitektur, CDN harus mampu membangun lingkungan untuk konektivitas yang optimal, dimana PoP ditempatkan pada titik paling strategis pada jalur komunikasi data antara server.

Fasilitas secara fisik merupakan pertimbangan paling penting, dengan menempatkan PoP pada sebuah data center yang memiliki aksesibilitas jampir 100% dalam setahun (biasanya Data Center yang sudah tersertifikasi sebagai Tier III dan memiliki koneksi backbone dari beberapa operator penyedia internet). Sehingga sebuah terminologi CDN yang di implementasikan dapat mengurangi waktu round-trip secara signifikan dan mengurangi biaya bandwidth.

Keandalan CDN

Sebuah infrastruktur CDN harus dapat diandalkan aksesibilitasnya secara terus menerus, biasanya para penyedia jasa Content Deliver Network memberikan jaminan pelayanan 99.999%.

Salah satu peraturan umum yang berlaku, secara komersial sebuah layanan CDN memilki pendekatan “tanpa titik kegagalan” baik dengan siklus pemeliharaan bertahap dan dengan meng-integrasikan hardware ramban serta software yang diperlikan. CDN banyak juga digunakan untuk mengelola kegagalan sistem pada server internal perusahaan dan pada sistem pemulihan bencana (disaster recovery systems) untuk melakukan routing otomatis pada server yang sedang bermasalah.

Untuk memastikan kelancaran, para penyedia jasa CDN selalu memakai data center yang memiliki kategori neutral network carrier untuk menambah performa terdedikasi sebagai saluran pengelolaan yang memungkinkan mereka untuk tetap dapat berinteraksi dengan server disaat ada kegagalan sistem ataupun bencana.

Skalabilitas CDN

Dibangun untuk akses kecepatan tinggi dan beban kerja dengan volume yang lebih besar, CDN diharapkan dapat mengelola lonjakan traffic. Arsitektur CDN harus dapat mengakomodir harapian tersebut dengan menyediakan kecukupan jaringan dan pengolahan sumber daya di semua tingkatan yang tertuju sampai komputasi dan sumber daya cache yang tersedia pada setiap server cache CDN.

Sebagai salah satu tambahan, layanan CDN di bundling dengan tawaran proteksi DDOS yang memiliki persyaratan untuk skalabilitas yang lebih tinggi. Untuk mengatasi kebutuhan tersebut pembangunan dedicated server disebar untuk pencegahan DDoS yang mana secara individual dapat menangani sejumlah jaringan dengan traffic yang besar seperti puluhan gigabyte per detik.

Tingkat Respon CDN

Dengan jaringan skala global, CDN terus berusaha meningkatkan respon untuk memastikan kecepatan akses terhadap suatu konten website atau aplikasi, sebab dengan perubahan sekecil apapun seperti penghapusan sebuah gambar dari cache atau penambahan IP yang di black-list hal ini memerlukan komunikasi pada seluruh jaringan PoP. Semakin besar tersebar secara geografis semakin lama untuk menyelesaikan pekerjaan kecil tersebut. Oleh karena itu sebuah sistem CDN harus dirancang se-sederhana mungkin untuk dapat melakukan konfigurasi secara cepat.

Kesimpulan:

CDN adalah bagian penting dari internet saat ini, dan akan menjadi lebih penting lagi seiring perkembangan dunia teknologi yang semakin menghubungkan orang dari berbagai belahan dunia. Bahkan sekarang, banyak perusahaan bekerja keras mencari tahu cara untuk bergerak kearah tepi untuk memberikan pengalaman akses website tercepat bagi para pengguna.

Hal ini termasuk pada sebuah teknik yang disebut sebagau Edge Side Includes (ESI) yang dirancang untuk melayani cache terhadap beberapa bagian konten halaman. Sebuah pemanan yang baik tentang arti CDN dan cara kerja CDN adalah kunci untuk membuka manfaat kinerja yang lebih besar bagi pengguna.

Pin It on Pinterest

Share This